AROWANA FISH: December 2017

Jenis-jenis Ikan Arwana Indonesia




Arwana adalah salah satu ikan hias air tawar yang banyak di gemari oleh para hobi di indonesia. Arwana ada beberapa jenis menurut daerah penyebarannya yaitu :
1. Arwana Asia (Scleropages formosus)
2. Arwana Irian (Scleropages jardinii)
3. Arwana Australia (Scleropages leichardti)
4. Arwana Silver (Osteoglossum bicirrhosum)
5. Arwana Hitam (Osteoglossum ferreirai)
SUPER RED ARWANA
Arwana jenis ini berasal dari Indonesia, tepatnya di pulau Kalimantan bagian barat di sungai kapuas dan danau sentarum. Arwana jenis ini pada dasarnya terbagi lagi menjadi beberapa varietas berdasarkan warna, yaitu warna merah darah (blood red), merah cabe/cabai (chili red), merah oranye (orange red).
Arwana jenis ini sudah memiliki warna merah pada sirip, ekor, dayung dan sungut sejak kecil yang kemudian akan muncul juga di bagian pipi dan pinggir insang. Ring akan mulai terlihat sejak mencapai ukuran 25 cm, namun belum mengeluarkan warna merah. Warna merah pada badan akan mulai keluar saat ikan berumur kurang lebih 3-4 tahun.
Namun para hobbies sering kali menggunakan trik-trik untuk membantu mempercepat perkembangan warna, seperti tanning, pemberian pakan yang bagus untuk perkembangan warna, atau dengan menempatkan ikan di kolam yang terkena sinar matahari langsung.
Adapun yaitu purple red adalah tipe super red yang langka. Warna badannya merah dengan bagian tengah sisik berwarna biru atau ungu tua.
CROSS BACK GOLDEN (X BACK GOLDEN)
Varietas cross back golden / x back golden ini berasal dari Malaysia, seperti di daerah Perak, Johor, Bukit Merah dan Trengganu. Golden cross back / x back merupakan salah satu dari varietas arwana golden.
Arwana ini di sebut cross back / x back karena pada saat dewasa ring pada sisik bisa sampai melewati punggung. Warna emas yang dimiliki arwana varietas ini cenderung lebih terang/ mengkilap. Golden cross back sedikit susah untuk di dapatkan, sehingga harganya pun lebih mahal dari varietas lainnya seperti Super Red.
Yang unik dari varietas ini adalah warna dasarnya yang beragam, mulai dari blue base, purple base, silver base dan gold base. Khusus untuk jenis yang memiliki warna gold base, lebih cepat mencapai warna yang penuh (umur muda).
RED TAIL GOLDEN ARWANA (RTG)
Red tail golden (RTG) adalah salah satu varietas golden yang berasal dari Indonesia, khususnya Pekan baru - Sumatera. RTG sifatnya lebih agresif dari X Back. Seperti halnya X Back, RTG juga memiliki keragaman warna dasar/base color seperti, blue base, green base dan gold base. RTG dapat tumbuh lebih besar dari pada X Back.
Kekurangan dari RTG adalah warna sisik pada umumnya tidak bisa sampai melewati punggung dan hanya sampai pada level sisik ke 4 (dihitung dari bawah badan ke atas).
BANJAR RED ARWANA
Jenis ini sering kali dianggap sebagai varietas arwana merah kelas dua. Walau begitu, jenis ini tetap memiliki ciri & khasnya sendiri. Sehingga para hobbies masih tetap memburu arwana jenis ini sebagai koleksi. Warna sisiknya yang memiliki warna dasar kehijauan & membentuk seperti tapal kuda dan sedikit merah muda di usia dewasa membuat arwana jenis ini cukup unik.
Banjar red di usia mudanya, ukuran 10-15 cm terlihat sangat mirip dengan arwana super red. Dari warna ekor dan sirip yang kemerahan, begitu juga dengan dayung hampir sama dengan arwana super red. Namun setelah mencapai ukuran 15-20 cm pada umumnya warnanya mulai berubah. Ekor mulai terlihat oranye.
Banjar red tidak memiliki ring pada umumnya, sama halnya dengan green arwana. Harga dari banjar red pun lebih mahal dari green arwana (pino).
GREEN ARWANA (PINO)
Di sebut green arwana karena jenis ini memiliki warna dasar hijau. Meski pun tidak memiliki ring (warna mengkilap di pinggir sisik) seperti saudaranya super red, RTG / X Back, green arwana juga memiliki keindahan tersendiri.
Varietas ini bisa ditemukan di Malaysia, Kamboja, Thailand, Indonesia & Myanmar. Green arwana biasa dikalangan hobbies di sebut arwana pino


Berbagai Jenis Arwana Asia





Berbagai Jenis Arwana Asia
Arwana merah merupakan varietas arwana yang berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum. Kedua tempat ini dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red).
Warna merah penuh sudah akan tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah selanjutnya sudah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, khusunya pipi (tutup insang) dan pinggiran sisik, sehingga ikan secara keseluruhan sudah akan menunjukkan kesan merah.
Pada dasarnya, arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun demikian dalam perkembangannya super red lebih banyak merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.
Arwana Merah Cabai dan Merah Darah berasal dari perairan Kalimantan Barat, yaitu dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum. Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan tercipatanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.
Nama Merah Cabai dan Merah Darah diberikan berdasarkan tampilan intensitas warna yang muncul. Merah Cabai menunjukan tampilan warna seperti halnya warna buah cabai, sedangkan merah darah menunjukan tampilan seperti warna darah. Dari segi fisik, Arwana Merah Cabai memiliki bentuk tuebuh lebih lebar, sedangkan Arwana Merah Darah lebih panjang dan lebih ramping. Lebar tubuh Merah Cabai relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, sedangkan Merah Darah tampak menyempit secara gradual. Disamping itu Merah Cabe cenderung memiliki kepala berbentuk sendok, dengan bingkai sisik yang lebih tebal. Merah Cabai juga dicirikan dengan warna mata yang merah dan lebar, dengan bentuk ekor berbentuk intan (diamond). Karena lebarnya mata Merah Cabai ini, kadang-kadang pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala dan bagian rahang bawahnya. Sedangkan Merah Darah bermata lebih putih dan lebih kecil, serta memiliki ekor berbentuk kipas.
Ciri morfologi fisik tersebut diatas dudah nampak pada saat Arwana yang bersangkutan masih kecil, sehingga dapat dijadikan penciri awal untuk membedakan keduanya ketika masih muda. Disamping itu Merah Cabai muda cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yang pekat, sedangkan Merah Darah memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda. Tubuh Merah Darah muda juga tampak lebih membulat dibandingkan dengan Merah Cabai muda.
Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Pertumbuhan warna Merah Cabai lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan warna Merah Darah. Selisih dalam mencapai warna merah penuh ini bisa antara 1 sampai 2 tahun. Meskipun pencapaian warna merah penuh berbeda, akan tetapi tahapan perkembangan warnanya relatif sama. Biasanya keduanya akan melalui transisi warna orange. Beberapa kejadian menunjukkan tidak sedikit arwana merah ini yang mempunyai warna tetap pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan.
Tidak mudah memang dalam menduga bakalan arwana merah. Diperlukan kesabaran dan usaha yang tidak sedikit untuk menentukan potensi sebenarnya dari seekor arwana merah. Akan tetapi dengan pengalaman dan kesabaran hal tersebut akan bisa dilakukan.
Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.
Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.
Golden (Cross Back, Cross Back Golden, CBG).
Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai diberbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti: Golden Pahang, Bukit Merah Blue, Malaysian Gold dll. Disebut sebagai cross back, karena varietas ini akan memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya, pada saat ikan tersebut dewasa.
Varietas ini tergolong jarang, sehingga harganya relatif lebih mahal dibandingkan dengan varietas lainnya. Bahkan boleh dikatakan merupakan varietas dengan harga paling tinggi.
Tergantung pada warna dasar sisik, CBG dapat dikelaskan manjadi Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.
Golden (Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG).
Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Verietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna “emas” pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung. Warna emas pada umumnya hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.
RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan saudaranya, CBG, dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.
Arwana Hijau
Arwana hijau merupakan jenis arwana lain yang umum ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakan dan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.
Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi.
Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru arwana. Seperti disebutkan diatas, Arwana Merah muda memiliki sirip berwarna merah pekat merata pada seluruh permukaan sirip, sedangkan Banjar Merah memiliki warna sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat. Sisik Banar merah memiliki warna kuning dan atau kehijauan, selain itu penampakannya tidak semengkilap Arwana Merah yang sesungguhnya. Banjar dicirkan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Ciri lain adalah: tutup insang Arwana Merah muda dan bingkai siripnya memikin warna pink tua atau menyerupai warna karat, yang kemudian akan berubah menjadi arange atau merah setelah dewasa, sedangkan Banajat tidak memiliki tampilan warna tersebut pada tutup insangnya bahkan apabila sudah dewasa sekalipun.
Apabila anda ragu dalam memilih arwana, bawalah teman yang telah berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi, dan disertai dengan sertifikat yang sah. Anda bisa mengadukannya kelak, apabila barang yang dijualnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan.


Mengenal jenis Arwana Indonesia

Mengenal jenis Arwana Indonesia


Arwana atau Arowana (familia Osteoglossidae) merupakan ikan air tawar purba yang tersebar di seluruh dunia, mulai dari Afrika, Asia Tenggara, Australia hingga Amerika Selatan. Studi genetik dan temuan fosil menunjukkan, ikan ini setidaknya telah hidup di bumi sejak 220 juta tahun yang lalu.
Sebagai ikan purba, arwana memiliki karakter fisik yang unik. Kepala umumnya bertulang kokoh, dengan tubuh memanjang, berselubung sisik besar dan saling bertumpuk membentuk suatu mosaik yang indah. Sirip punggung dan sirip anal terletak jauh di belakang tubuh. Sirip dada dan perut berukuran kecil (Gambar 1 dan 
Bagi para hobiis dan penangkar ikan hias, salah satu bagian tubuh yang sangat penting dan seringkali menentukan kualitas ikan Arwana adalah kondisi sisik, terutama dilihat dari kesempurnaan bentuk sisik dan warnanya. Satu sisik Arwana memiliki warna utama yang disebut warna dasar (base color). Warna dasar ini biasanya dikelilingi oleh warna lain yang lebih gelap/pudar, berpola melingkar/cincin yang disebut cincin kedua. Sedangkan pola warna cincin yang terdapat pada bagian paling luar atau paling tepi dari sisik disebut cincin pertama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah

jenis-jenis ikan arwana, pnyakit dan cara perawatannya.




Ikan Arwana (Scleropages formosus), merupakan ikan yang tergolong satwa langka Indonesia dengan habitat asli di kalimantan dan juga Papua. Ikan arwana dikenal dengan berbagai nama lokal seperti : Ikan Naga, Barramundi, Saratoga, Pla Tapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkeleso, Aruwana / Arowana, termasuk dalam kelompok ikan primitif yang berevolusi lebih dari 10 juta tahun.
Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah dan sedikit angkuh, dilengkapi dengan sungut pada mulutnya dan sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis, membuat keindahan dari ikan ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga jika diletakkan dalam akuarium akan membuatnya benar benar terlihat sebagai ikan yang anggun. Ikan ini jug mendapat julukan dragon fish alias ikan naga. Fosil ikan ini ditemukan diberbagai tempat dan diduga berumur antara 10-60 juta tahun (tergantung pada spesies dan tempatnya). Arwana digolongkan dalam famili Osteoglosidae, memiliki karakteristik badan memanjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan.

Habitat Ikan Arwana
Habitat ikan ini pada tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan seperti pohon engkana, putat, rasau, dan entangis, dimana pepohonan tersebut memiliki akar di dasar sungai dengan batang pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan arwana berada, berkembang biak, dan bersembunyi.
Jenis-Jenis Ikan Arwana
1. Super Red
Super Red berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.
Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.
Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.
Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :
Arwana Merah Cabai Arwana Merah Darah
Tampilan Warna Seperti merah cabai Seperti merah darah
Bentuk fisik Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok lebih panjang dan lebih ramping
Lebar tubuh relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal menyempit secara gradual
Warna mala Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh b agian atas kepala dan bagian rahang bawahnya mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor Seperti intan (diamond) Seperti kipas
Warna pada usia muda cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yan g pekat memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan Lebih lambat Lebih cepat
Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua variteas tersebut.
Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.
Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.
Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.
2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut
sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.
CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.
3. Golden Red (Red Tail Golden, RTG).
Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.
RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.
CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).
Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.
4. Arwana Hijau (Green Arwana / Golden Pino)
Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakan dan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.
5. Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel beriku


Sjarah singkat ikan arwana di indonsia



 Taukah anda tentang ikan arwana, ikan yang sangat indah bentuk dan warnanya ini sangat mahal sekali harganya dari beberapa ikan-ikan hias yang beredar di indonesia. Indonesia memiliki jenis ikan hias arwana dengan warnanya yang merah dan sangat cantik sekali, Asal usul ikan arwana di temukan di Indonesia ini menjadi banyak pertanyaan bagi kalangan pecinta ikan hias air tawar, ada beberapa sumber yang menyebutkan asal usul ikan arwana salah satunya sumber dari mickalbar.com. di bawah ini beberapa sumber menyebutkan asal usul ikan arwana ditemukan :

Sejarah Ikan Arwana Di Indonesia
Asal Usul Ikan Arwana

Dibawah kekuasaan pengaruh agama Hindu dan Budha beberapa kerajaan terbentuk dipulau Sumatra dan Jawa pernah mencapai kejayaannya dengan wilayah meliputi Negara Malaysia dan pulau Mindanao semasa Majapahit sejak abad ke-7 hingga abad ke-14 kedatangan pedagang Arab dari Gujarat, India kemudian membawa agama Islam.
Ketika orang-orang Eropa datang di awal abat ke-16, hingga pada abad ke-17 Belanda muncul sebagai penguasa yang terkuat di bumi Zambrut Khatulistiwa ini. Hingga pada masa proses terjadinya evolusi keanekaragam flora dan fauna, yang terjadi di nusantara bumi Khatulistiwa. Sebut saja ikan purba yang dewasa ini belum punah adalah ikan arwana (Scleropages sp). Hingga ikan ini sampai seabad yang lalu nyaris tidak dikenal, hingga pada tahun 1844 dua orang
ilmuwan Jerman bernama Muller dan Schlegel yang tertarik dengan kecantikan ikan yang mereka temukan di Amerika Selatan. Penelitian mereka menemukan ternyata ikan tersebut belum dikenal. Keduanya memberi nama ikan itu Osteoglossum formosum.
Maka pada tahun 1913 dua ahli zoologi Belanda Max Weber dan LF de Beaufort mengubah namanya menjadi Scleropages formosus. Sampai penemuan jenis terakhir ini oleh ilmuwan Jepang Kanazawa pada tahun 1966, telah ditemukan banyak jenis arwana. Sekurang-kurangnya sudah diketahui ada empat genus yaitu Arapaima dengan satu spesies (Arapaima gigas), Osteoglossum dengan dua spesies yakni Osteoglossum bicirrhosum dan Osteoglossum ferreirai, kemudian genus Scleropages dengan empat spesies yaitu Scleropages formosus, Scleropages guntheri,Scleropaghes leichardti dan Scleropages jardini. Genus terakhir adalah Clupisudis dengan spesies tunggal Cluoisudis nilot. Sedangkan di Indonesia yang sangat banyak ditemukan adalah jenis Super Red Arowana (Scleropages formosus). Arwana jenis ini sangat banyak terdapat di sungai-sungai dan danau di Sintang, Kapuas Hulu. Sungai-sungai yang merupakan anak Sungai Kapuas itu menyimpan banyak jenis arwana, sebab sungai atau danaunya tidak berbatu dan arus sungainya tenang, tidak sederas Sungai Kapuas. Ikan arwana merah (Scleropages formosus) semakin sulit dijumpai di habitat aslinya di Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Hingga pada dasarnya dan diketahui secara umum bahwa ikan arwana (Scleropages formosus) adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan panjang, sirip dubur terletak jauh dibelakang badan.
Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut Ikan Naga karena sering dihubunghubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa. Selain di Kalimantan Barat, ikan arwana juga ditemukan di Sumatera terutama di daerah Riau dan Jambi, namun jenisnya adalah Arwana Merah (Golden Red Arowana) Ini masih termasuk spesies Scleropages formosus. Warna dasar arwana Sumatera ini kuning keemasan di bagian kepala dan pada ekor
dan sirip belakangnya berwarna merah. Arwana yang banyak diincar kolektor ini tidak ”bergincu” bibirnya. Namun pamornya memang tidak sehebat Super Red Arowana.
Jenis arwana yang juga terdapat di Indonesia adalah arwana hijau (Green Arowana), yang juga banyak ditemukan di Kalimantan, antara lain di Sungai Melawai dan Sungai Mensiku. Ciri utamanya ada warna hijau pada ekor. Namun warna hijau ini sering kali tidak terlihat karena tertutup warna merah. Hanya pada yang dewasa, warna hijau itu semakin jelas terlihat. Arwana hijau ini habibatnya adalah air sungai yang warnanya tidak terlalu bersih, kecokelatan. Ada dua jenis arwana lain yang juga hidup di Indonesia, yakni di Papua, namun populasinya tidak terlalu besar. Kolektor pun lebih suka berburu jenis arwana ini di Australia yang populasinya cukup tinggi.
Di Australia populasi arwana jenis Scleropages jardini dan Scleropages leichardti tinggi. Jenis pertama terutama terdapat di Sungai Queensland dan Sungai Jardine. Cirinya, tubuhnya berbintik merah, bagian perut berwarna perak. Sedangkan jenis Scleropages leichardti banyak terdapat di Sungai Fitzroy, Sungai Mary, Sungai Dawson dan Sungai Burnett Australia.
Jenis ini di Indonesia juga ditemukan di beberapa sungai kecil di Papua. Akan tetapi karena pengamatan di Papua belum intensif, banyak orang memperkirakan populasi kedua jenis arwana ini cukup besar. Sedangkan jenis Silver Arowana dan Black Arowana banyak ditemukan Amerika Selatan, Utara dan beberapa sungai di Afrika. Di Indonesia seperti pula populasi arwana di Papua, belum terdata dengan jelas oleh pemerintah. Sementara kita tahu bahwa Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia.
Ada empat variates warna yang terdapat di lokasi :
1.        Hijau, ditemukan di Indonesia, Vietnam, Birma, Thailand dan Malaysia
2.        Emas dengan ekor merah, ditemukan di Indonesia
3.        Emas, dfitemukan di Malaysia
4.        Merah, ditemukan di Indonesia
Arwana Asia yang terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus “terancam punah” khususnya ikan arwana Super Red (Scleropages formosus) oleh IUCN tahun 2004. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyrakat Asia, pengikut Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini.
Arwana secara umumnya terbagi empat jenis utama yaitu Arwana Asia (Scleropages Formosus), Arowana Australia (Scleropages Jardini/Leichardi), Arwana Amerika Selatan (Osteoglossum Bicirrhosum/Ferreirai) dan Arwana Afrika. Setiap kumpulan tersebut mempunyai keunikan serta keistimewaan masing-masing namun Arwana Asialah yang merupakan kumpulan yang termahal dan penjualannya diperingkat dunia saat ini. Sedangkan CITES (Convention on International Trade inEndangered Species of Wild Fauna and Flora) merupakan persetujuan negara-negara yang mencanangkan peraturan dan perlindungan spesies-spesies hewan dan tumbuhan yang dikwatirkan akan punah. Sejarah CITES bermula dari Kesatuan Antarabangsa mengenai Pemeliharaan Alam.
Pada tahun 1972, tergagas untuk lebih peduli dengan alam serta flora dan fauna untuk kehidupan manusia. Maka tergagaslah “Human Environment Council” di antara bangsa-bangsa yang bersatu dan dibuat satu rumusan masalah perdagangan flora dan fauna yang hamper punah di bumi ini. Hingga Konvensi di Washinton dalam tahun berikutnya, dengan hasil 72 negara sepakat dan ditandatangani sejak 1 juli 1975. Pemerintah Malaysia dengan sistemnya dapat menuangkan bahwa dua spesies ikan yang diletakkan dibawah kawalan CITES ialah Ikan Temoleh, (Probarbus julleinii) dan Ikan Kelisa/arwana, (Scleropages formosus) dapat dibuat undang-undangnya dan dapat pengawasan yang ketat dari pemerintahnya.


Cara mndapatkan Dollar/uang dari blog dngan sangat mudah alias GRATISSSSSS,


      kali ini saya akan               mmbrikan informasi yang          brbda, dsini saya akan   mmbrikan tutorial               bagaimana cara  mnghasilkan dollar dari suatu postingan blog.

Mendapatkan penghasilan dari internet dengan memanfaatkan media blog dewasa ini semakin diminati oleh banyak orang. Ya, dengan berbekal blog, baik blog pribadi maupun blog yang dikelola secara bersama-sama memungkinkan blogger bersangkutan untuk mendapatkan penghasilan online dari blog yang mereka kelola.
Mendapatkan uang dari blog tanpa modal (kecuali biaya koneksi internet) sejatinya cukup realistis, namun semuanya bergantung pada tingkat kesiapan Anda. Untuk bisa menguangkan suatu blog dibutuhkan sarangkaian proses, dan masing-masing tahapan akan menjadi barometer hasil akhirnya.
Tidak ada yang instan, begitu juga dengan menggali penghasilan dari blog. Berapa Rupiah pun yang ingin Anda dapat tetap saja harus menempuh fase demi fase. Melalui artikel ini, saya ingin berbagi tips cara mendapatkan uang dari blog dimulai dari tahapan paling awal hingga menentukan sumber monetisasi yang nantinya dapat Anda pilih.  Bagi Anda yang mungkin belum seberapa familiar dengan blogging namun disisi lain ingin mencoba profesi online ini, semoga artikel ini bisa memberikan pencerahan serta dorongan bagi Anda.

Mulailah mengenal blog

Tahapan awal yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan penghasilan dari blog tanpa modal adalah dengan mulai mengenal “apa itu blog”, dan “bagaimana cara ngeblog yang benar” sehingga kedepannya bisa menghasilkan profit untuk Anda.
mmbuat blog dengan tujuan untuk dimonetisasi membutuhkan konsep yang matang. Pondasinya harus jelas, karena tidak semua blog itu bisa menghasilkan uang. Cari tahu lebih banyak tentang lingkup blogging sehingga Anda bisa menentukan arah blog yang akan Anda buat.
Anda bisa belajar basic blogging dari blogger-blogger senior untuk memperluas wawasan Anda tentang hirup-tikup blogging.

Belajar ilmu ngeblog

Profesi apapun yang ingin Anda geluti, tentunya dibutuhkan skill dan pemahaman yang luas tentang bidang tersebut. Ngeblog pun begitu adanya, Anda tidak akan bisa menghasilkan uang dari blog jika bekal pemahaman Anda tentang “ngeblog untuk uang” masih kurang.
Terlebih dahulu bekali diri Anda dengan dasar-dasar teknik ngeblog, kemudian buatlah sebuah blog untuk mempraktikkan ilmu yang Anda dapat. Kembangkan blog Anda dengan melakukan sejumlah tahapan optimasi sesuai dengan ilmu yang Anda serap dari para pendahulu Anda.
Sambil meng-upgrade ilmu dari para senior serta hasil analisa Anda sendiri, terus lakukan Trial & Error untuk merealisasikan target yang Anda emban.

Reset keyword

Sebelum memutuskan untuk membuat blog, sebaiknya Anda melakukan reset keyword atau kata kunci terlebih dahulu. Hal ini untuk memudahkan Anda dalam menentukan arah blog Anda kedepannya.
Reset keyword dibutuhkan untuk: mencari tahu tingkat persaingan keyword, jumlah pencarian di SERP, potensi komersil, dan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk proses pengembangan blog.

Tentukan platform blog

Seiring dengan terus meningkatnya popularitas media online semakin banyak pula platform blog yang bisa Anda gunakan. Namun, untuk tujuan monetisasi Anda tidak boleh salah dalam memilih platform. Jika Anda seorang pemula yang ingin mendapatkan penghasilan online tanpa modal, maka pilihan yang ideal untuk Anda adalah platform Blogger dan WordPress.com.
WordPress.com dan Blogger/Blogspot adalah dua platform gratisan yang paling banyak digunakan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagi saya, Blogger serasa lebih tepat untuk program monetisasi. Dengan menggunakan WordPress.com akses user terbatas, begitu juga lingkup monetisasinya. Sementara itu, menggunakan platform Blogger memberikan lebih banyak ruang untuk mendapatkan penghasilan online berbekal hosting gratisan, namun sisi minusnya blog dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Google selaku pemilik jika blog Anda dianggap banyak melakukan tindakan spam.

Belajar teknik optimasi

Setiap blog, apapun temanya harus dioptimasi agar mampu bersaing dengan blog-blog lain. Micro blog sangat membutuhkan kuantitas optimasi, karena pada dasarnya blog dengan jenis micro atau personal blog lazimnya hanya berisi beberapa artikel. Berbeda dengan portal besar yang berisi ribuan hingga jutaan artikel sehingga secara teknis lebih berpeluang untuk mndatangkan pngunjung  karena padatnya konten.
Belajarlah teknik optimasi SEO (search engine optimization) untuk mendongkrak posisi blog Anda di SERP. Teknik SEO sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu SEO on-page dan SEO off-page. Keduanya sangat memberi andil besar untuk mengukur kesuksesan blog dalam mendatangkan pengunjung dari mesin pencari (Google, Bing, dll).

Ketahui apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan

Selama dalam proses pengembangan tentunya Anda akan melakukan banyak hal berkaitan dengan upaya pengoptimasian. Anda harus tahu, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Hal ini penting untuk menjaga track blog Anda agar tetap berada pada landasan yang tepat.
Pada saat melakukan optimasi, tidak semua metode optimasi itu boleh digunakan. Teknik optimasi salah atau teknik optimasi menyimpang 

Membuat Daftar Isi Blog Paling Keren

Membuat Daftar Isi Blog Paling Keren

membuat daftar isi blog atau seringkali di sebut sitemap blog penting sekali untuk sebuah navigasi, seorang pengunjung akan segera dapat mengakses isi posting atau konten blog anda dengan mudah, selain itu fungsi daftar isi blog juga menambah tampilan blog lebih elegan dan terlihat profesional.
 Daftar isi blog ini otomatis menyesuiakan, berdasarkan label/category yang ada di posting blog anda, satu lagi keistimewaan daftar blog ini bergambar (thumnail). Contohnya seperti gambar di bawah ini.

Untuk berjaga jaga, sebaiknya Backup dulu template anda.
Baiklah langsung saja Masuk Blogger – Laman – Buat Laman baru – Copy paste kode di bawah ini pada Mode HTML.
<div id=”table-outer”>
<table><tbody>
<tr><td><label>Sort posts by : </label></td><td><select id=”orderFeedBy”><option selected=”” value=”published”>New post</option><option value=”updated”>Post updated</option></select></td></tr>
<tr><td><label>Filter posts by category : </label></td><td><span id=”labelSorter”><select disabled=””><option selected=””>Loading…</option></select></span></td></tr>
<tr><td><label>Search by keyword : </label></td><td><form id=”postSearcher”>
<input type=”text” /></form>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<header id=”resultDesc”></header>
<ul id=”feedContainer”></ul>
<div id=”feedNav”>
Loading…</div>
<script src=”https://cdn.rawgit.com/Arlina-Design/FlamingTree/master/sitemap-tab.js” type=”text/javascript”></script>
<style scoped=”” type=”text/css”>
#comments {display:none;}
</style>
 
 





























Setelah selesai publikasikan halaman.
Selanjutnya,masuk ke menu Template – Edit Template, Copy paste kode di bawah ini dan tempatkan sebelum kode </style>
/* CSS Full Sitemap */
#bp_toc {background:#ffaaa4;color:#666;margin:0 auto;padding:5px;}
span.toc-note {padding:20px;margin:0 auto;display:block;text-align:center;color:#ffcfcc;font-family:’Open Sans’;font-weight:700;text-transform:uppercase;font-size:30px;line-height:normal;}
.toc-header-col1 {padding:10px;background-color:#f5f5f5;width:250px;}
.toc-header-col2 {padding:10px;background-color:#f5f5f5;width:75px;}
.toc-header-col3 {padding:10px;background-color:#f5f5f5;width:125px;}
.toc-header-col1 a:link, .toc-header-col1 a:visited, .toc-header-col2 a:link, .toc-header-col2 a:visited, .toc-header-col3 a:link, .toc-header-col3 a:visited {font-size:13px;
text-decoration:none;color:#aaa;font-family:’Open Sans’;font-weight:700;letter-spacing: 0.5px;}
.toc-header-col1 a:hover, .toc-header-col2 a:hover, .toc-header-col3 a:hover {
text-decoration:none;}
.toc-entry-col1, .toc-entry-col2, .toc-entry-col3 {background:#fdfdfd;padding:5px;padding-left:5px;font-size:89%}
.toc-entry-col1 a, .toc-entry-col2 a, .toc-entry-col3 a{color:#666;font-size:13px;}
.toc-entry-col1 a:hover, .toc-entry-col2 a:hover, .toc-entry-col3 a:hover{color:#e76e66;}
#bp_toc table {width:100%;margin:0 auto;counter-reset:rowNumber;}
.toc-entry-col1 {counter-increment:rowNumber;}
#bp_toc table tr td.toc-entry-col1:first-child::before {content: counter(rowNumber);min-width:1em;margin-right:0.5em;}
td.toc-entry-col2 {background:#fafafa;}
 
 









































Setelah selesai simpan template anda.
Daftar isi blog keren atau tidak keren, tergantung dari penilaian masing masing, tapi kalau menurut saya blog yang keren itu isi postingnya juga keren (bermutu), di tambah penerapan daftar isi blog keren ini jadinya Full keren. Silahkan di coba…. ðŸ˜€